Letaknya menempel di Mihrab Nabi,
yaitu tepatnya di bekas batang korma yang sering digunakan Nabi ketika khutbah
maupun sholat. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ
shalat dekat batang korma, sebab dulu Masjidnya terbuat dari pelapah korma,
beliau juga berkhutbah pada batang itu, sampai seorang sahabat berkata : Wahai
Rasulullah apakah engkau izinkan jika kami buatkan sesuatu untuk berdiri di
hari Jum’at, agar orang bisa melihat dan mendengarkan suaramu? Beliau berkata.
“ya”. Maka dibuatkanlah tiga tingkat.
Setelah dibuat, (mimbar) itu
diletakan di tempat berdiri Rasulullah ﷺ.,
dan ketika Rasulullah ﷺ akan menuju mimbar beliau melewati batang korma yang dulu
digunakanya berkhutbah. Tatkala dilewati batang korma itu menjerit hingga
terbelah, saat jeritan itu terdengar, Rasulullah ﷺ
turun dan mengusapnya dengan tangan hingga tenang, kemudian kembali ke mimbar.
Beliau shalat, beliau juga shalat di tempat itu. Imam Bukhari meriwayatkan
bahwa suara jeritan itu seperti suara rintihan onta yang sedang hamil 10 bulan.
(Sunan Ibn Majah, no. 1414; Shahih Bukhari, 3585)
Imam Hasan al-Basri jika
menceritakan mimbar ini, beliau menagis seraya berkata: “Wahai manusia, batang
korma saja merintih merindukan Rasulullah ﷺ meminta beliau kembali ke tempatnya, kalian mestinya
lebih merindukan pertemuan dengan Rasulullah ﷺ.
(Syarah al-Syifa li al-Qari’, 3/63)
0 Komentar untuk "Tiang Mukhallaqah"